Jumat, 27 Juni 2008

”Managing Change in Library & Information Science”
Refreshing Course on Library and Information Sciences:
Jakarta, 5-7 August 2008

To-day is not yesterday: we ourselves change; how can our Works and Thoughts, if they are always to be the fittest, continue always the same
Thomas Carlylr

Latar Belakang:

Perpustakaan dan Pusat Informasi merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia apalagi dalam perjalanan mewujudkan masyarakat informasi. Peran institusi ini adalah pusat alternatif sumber belajar sepanjang hayat (life long learning) dan adalah hak setiap warga negara untuk memperoleh akses dan informasi yang tersedia di berbagai perpustakaan dan pusat informasi. Dengan kata lain ia adalah agen perubahan karena mampu memberikan pencerahan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Perkembangan ilmu perpustakaan dan informasi, seiring dengan teknologi informasi pada khususnya menuntut perubahan dalam praktik manajemen perpustakaan dan pusat informasi. Konsekuensinya adalah tuntutan akan pemenuhan kebutuhan informasi dengan tepat dan cepat (the right information for the right person at the right time). Oleh karena itu para pelaku manajemen harus memahami perubahan yang terjadi dan mengubah pola dan pelaksanaan tugasnya seiring dengan perubahan tersebut.

Demikian besar dan kompleksnya perubahan yang terjadi disekitar kita yang pada akhirnya menyiratkan kebutuhan akan pustakawan dan pekerja informasi yang memiliki kompetensi tinggi yang akan mampu memberikan layanan informasi yang berkualitas dan berbasis pada kepentingan pengguna.

Awal Nopember 2007, mencatat sejarah baru dengan diundangkannya UU No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakan. Praktisi perpustakan perlu memahami dan menginterpretasikan dengan benar undang-undang itu dan jika perlu juga menyempurnakannya.

Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia (ISIPII) sebagai penjaga mutu keilmuan praktik kepustakawanan di Indonesia memandang perlu menyelenggarakan kegiatan yang dapat menyegarkan kembali pengetahuan dan pemahaman para pelaku manajemen perpustakaan dan pusat informasi yang sudah cukup lama menjalankan profesinya. Kursus penyegar ini dimaksud untuk menyadarkan akan perkembangan terkini (state of the art) bidang perpustakaan. Dengan demikian diharapkan dapat memberi wawasan baru bagi mereka untuk meningkatkan kualitas dan perannya.

Nama Kegiatan

”Managing Change in Library & Information Science”
Refreshing Course on Library and Information Sciences s:
Jakarta, 5-7 August 2008

Tujuan Kegiatan:
Dengan mengikuti kegiatan ini peserta diharapkan mendapatkan pengetahuan dan informasi terkini dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi dalam ruang lingkup Manajemen, Teknologi Informasi dan Kebijakan.

Metode Pelaksanaan Kegiatan

Kursus Penyegar dan Penambah Ilmu Perpustakaan dan Informasi akan dilakukan melalui metode seminar dan demo :
1. Seminar dan diskusi dengan materi bersumber dari para praktisi dan akademisi yang berpengalaman di bidangnya.
2. Demo dan studi kasus

Peserta
Peserta adalah para pelaku manajemen perpustakaan dan pusat informasi, dari lembaga pemerintah atau swasta dari seluruh wilayah di Indonesia. Keikutsertaan dapat perorangan atau kelompok, baik ikut secara pribadi maupun sebagai utusan lembaga.

Tempat dan Tanggal Kegiatan
5-7 Agustus 2008
Gedung Sampoerna Strategic Square, Lantai 25
Jl Jendral Sudirman Kavling 45
Jakarta 12930
Pukul 09.00-17.00

Fasilitas
Para Peserta Kursus Penyegar dan Penambah Ilmu Perpustakaan dan Informasi akan mendapat fasilitas:
1. Seminar kit
2. Makalah
3. Makanan kecil (6x) dan makan siang (3x)
4. Sertifikat

Jadwal Acara

Kursus akan dilakukan selama 3 (tiga) hari berturut-turut, dan gambaran umum acara adalah sebagai berikut :

Hari Pertama : diutamakan bagi kepala perpustakaan dan pengambil keputusan dan format sesi yang akan disampaikan berbeda dengan hari ke dua dan ke tiga

Topik :
Introduction to Changes in Library and Information Sevices
Introduction to Knowledge Management for Information Professionals
New regulations/policies/manifestos on Indonesian librarianships and those that affect librarianship
Roles of Leaders in Library and Information

Hari ke dua dan ke tiga ditujukan bagi praktisi dan pengelola perpustakaan maupun akademisi
Hari Kedua
Topik :
1.Proactive librarianship (including marketing
2.Information Literacy
3.Information Audit
4.Knowledge Management for Information Professionals

Hari Ketiga :
Topik :
1.Library and Politics
2.New Competencies for Librarians and Information Professionals
3.Digital Library
4.Penutupan

Narasumber :

Ade Farida, SIP (IRC-US Embassy)
Adityanugraha, MLS (Universitas Katolik Petra)
Agus Rusmana, MLib (UNPAD/ISIPII)
Blasius Sudarsono, MLS (PDII_LIPI)
Dady Rahmananta, MLS (Perpustakaan Nasional RI)
Diao Ai Lien, Ph.D (Unika Atmajaya)
Elly Julia Basri, MLS (PPM)
Endang Ernawati, MLib (Universitas Bina Nusantara)
Farlie, SIP (Pusat Studi Hukum)
Hendro Wicaksono, SIP (Perpustakaan Depdiknas)
Hani Qonitah, Mlib (Exxon/ISIPII)
Harkrisyati Kamil, SIP (ISIPII)
Ida Fadjar, MLS (UGM)
Putu Laxman Pendit , Ph.D
Sulistyo Basuki, Ph.D (UI)
Utami Hariyadi, Mlib, MPsi (UI)
Woro Salikin, MLS (Perpustakaan Nasional)

Biaya Investasi :
Rp. 1.000.000,-
Biaya investasi yang harus ditransfer terlebih dahulu
Transfer ke BCA Kcu. Wisma GKBI
no. rek. 0060331553 a.n Hani Qonitah

Pendaftaran :

Ade Farida
Adef29@gmail.com
Hp 081310991010
021 98033722

Penyelenggara Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia (ISIPII) dan tempat penyelenggaraan merupakan dukungan dari Sampoerna Foundation.

Executive Workshops on Digital Library

Executive Workshops on Digital Library
Perancangan, Pengembangan, dan Pemeliharaan Perpustakaan Dijital di Indonesia
bersama Putu Laxman Pendit, Ph.D
Universitas Kristen Petra, Surabaya, 21-22 Juli 2008
Universitas Bina Nusantara, Jakarta, 28-29 Juli 2008



Sebagaimana di negara-negara lain, fenomena Perpustakaan Dijital telah hadir di Indonesia. Kemajuan teknologi informasi menjadi pendorong utama perkembangan fenomena ini. Di satu sisi perkembangan ini merupakan keniscayaan tak terhindarkan, namun di sisi lain sering muncul keraguan dan kebimbangan, terutama di kalangan yang justru akan menjadi pihak paling berperan dan bertanggungjawab, yaitu para Pustakawan Indonesia. Dari keraguan, seringkali pula muncul kesalah-pahaman. Penerapan teknologi Perpustakaan Dijital seringkali hanya dianggap sepele sebagai pemasangan komputer di ruang perpustakaan belaka; atau sebaliknya seringkali dialihkan menjadi persoalan kecanggihan komputer tanpa melihat prinsip dasar dan inti-sari kata “perpustakaan” itu sendiri.
Tawaran Executive Workshops ini ditujukan kepada para pengambil keputusan, kepala, pengelola, dan perancang Perpustakaan Digital di Indonesia, dengan maksud bersama-sama mengatasi keraguan dan kebimbangan tersebut. Workshops ini mengupas aspek-aspek terpenting dalam perancangan (design), pengembangan (development), dan pemeliharaan (maintainance) sebuah Perpustakaan Digital. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosio-teknis; memperhatikan baik aspek teknologi maupun aspek sosial-budaya di dalam institusi Perpustakaan Digital. Dengan demikian, workshops ini amat penting bagi pihak yang nanti akan melaksanakan dan menjalankan Perpustakaan Digital sehari-hari.
Executive Workshops ini juga berlandaskan keyakinan bahwa pada akhirnya pengelolaan (manajemen) Perpustakaan Digital di Indonesia akan berada di tangan para Pustakawan Indonesia, atau lebih tepatnya Pustakawan Dijital (Digital Librarian) Indonesia. Ini merupakan sekaligus peluang dan tantangan. Akan ada banyak perubahan dan penyesuaian pengetahuan serta kompetensi yang harus dijalani dalam tranformasi dari Pustakawan menjadi Pustakawan Dijital. Itu sebabnya, dalam workshops kali ini fokus utamanya adalah pembekalan yang tuntas dan menyeluruh (holistik) bagi profesi pustakawan untuk menghadapi perubahan teknologi yang memang amat pesat.
Sekaligus, workshops ini akan ‘menyambut’ perhelatan besar International Conference on Asia-Pasific Digital Libraries yang akan kita selenggarakan bulan Desember tahun ini di Bali. Melalui workshops kali ini, pustakawan Indonesia dapat lebih bersiap diri untuk menyerap perkembangan terbaru dalam teknologi dan manajemen Perpustakaan Digital di tingkat internasional.

Gambaran Materi

Executive Workshops ini akan diselenggarakan selama dua hari pkl. 08.30-18.00, dengan gambaran umum acara sebagai berikut:

a. Prinsip dasar perpustakaan digital, sejarah perkembangan, kaitannya dengan Kepustakawanan (librarianships).
b. Infrastruktur, cyberstructure, integrasi teknologi dan jasa informasi, pengembangan Perpustakaan Hibrida.
c. Perencanaan Sistem memakai pendekatan soft system methodology dan action research, penyelarasan dengan masyarakat pemakai dan institusi induk.
d. Teknologi utama: Pangkalan Data, Sistem Informasi, Sistem Information Retrieval, Otomatisasi Perpustakaan, Digital Asset Management, Jasa Informasi Online, Portal dan virtual community.
e. Isi digital (digital content): karakteristik objek digital, metadata, standar dan knowledge organization, koleksi multimedia digital.
f. Proses: dijitalisasi dan kompetensi teknologi bagi pustakawan, knowledge management, jasa informasi dijital.
g. Preservasi dijital: model OAIS, model data PREMIS, web archiving.
h. Kesinambungan sistem dan jasa informasi: evaluasi sistem, evaluasi kinerja dan standardisasi pelaksanaan jasa informasi, jaringan perpustakaan dan kerjasama.
i. Manajemen sumberdaya pustakawan digital, manajemen perubahan (change management), dan manajemen teknologi.
j. Demo sistem, diskusi kelompok dan kesimpulan.

Selain materi seminar berupa diktat workshop, setiap peserta akan memperoleh buku karya Putu Laxman Pendit, Ph.D., yaitu “Perpustakaan Digital : Dari A sampai Z” yang sudah terbit Maret 2008 lalu, Para peserta workshops dapat menggunakan kedua publikasi tersebut sebagai panduan pengembangan Perpustakaan Digital di tempat mereka masing-masing.

Biodata Narasumber Utama

Putu Laxman Pendit lahir di Jakarta, 3 September 1959. Ia adalah seorang peneliti, pendidik, guru, dan coach di bidang perpustakaan dan informasi yang berpengalaman mengajar di Universitas Indonesia (16 tahun) dan RMIT University, Australia (3 tahun). Putu Laxman Pendit memiliki kualifikasi doktoral dalam ilmu informasi untuk diterapkan di berbagai bidang kegiatan, termasuk perpustakaan, manajemen informasi, pengembangan pangkalan data, dan proyek-proyek manajemen pengetahuan. Sebagai praktisi komunikasi dia juga menciptakan metode pengembangan kepercayaan diri dan inisiatif menulis yang sudah dimanfaatkan oleh 21 majalah gayahidup ternama di Indonesia, pegawai negeri, dan para pustakawan. Menggunakan pendekatan yang bersahabat dan tidak menggurui, dia telah mengembangkan berbagai program peningkatan pengetahuan dan keterampilan kepustakawanan, mengelola pengetahuan, menulis, dan memanfaatkan teknologi informasi. Di Internet, ia tampil secara permanen pada dua lokasi:
· http://360.yahoo.com/putu_pendit
· http://iperpin.wordpress.com/

Kualifikasi pendidikan:
· PhD in Information Management, School of Business Information Technology, RMIT University, Melbourne Australia, December 2000.
· M.A. in Information & Library Science, Loughborough University of Technology, United Kingdom 1988
· Sarjana Komunikasi Massa, Sekolah Tinggi Publisistik, Jakarta, Indonesia 1986

Investasi :
Rp. 600.000,- per orang untuk Jakarta
Rp. 500.000,- per orang untuk Surabaya
Tempat terbatas hanya untuk 50 orang
Transfer ke BCA Kcu. Wisma GKBI
no. rek. 0060331553 a.n Hani Qonitah

Pendaftaran :
Jakarta :
Ade Farida
Adef29@gmail.com
Hp 081310991010
021 98033722

Surabaya
bgitta@peter.petra.ac.id

“PERAN KNOWLEDGE MANAGEMENT BAGI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DI ERA GLOBAL”

SEMINAR “PERAN KNOWLEDGE MANAGEMENT BAGI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DI ERA GLOBAL”
Jakarta 15 Juli 2008

Kerjasama Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia dengan Universitas Tarumanagara


“Knowledge is power, share it, and it will multiply” demikian pendapat Dr. Onno W. Purbo berkaitan dengan filosofi Knowledge Management (KM) atau manajemen pengetahuan. KM adalah pengelolaan pengetahuan agar dapat ditemukan pengguna guna mendukung aktivitas mereka. Teknologi Informasi, khususnya fasilitas internet, diperlukan untuk mendukung KM karena internet mampu mengumpulkan, menyeleksi, dan menyebarkan pengetahuan.

Secara umum dapat dijelaskan bahwa KM adalah kegiatan sistematis untuk memilih, mengatur, dan menyebarkan seluruh informasi milik perpustakaan atau institusi, misalnya database, dokumen, kebijakan, prosedur, berbagai keterampilan yang belum terartikulasi sebelumnya, dan pengalaman yang dimiliki tiap karyawan.

Sehubungan dengan filosofi KM, perkembangan perpustakaan saat ini tidak hanya berfokus pada pengembangan koleksi dan layanan, tetapi juga terlihat pada pengembangan informasi atau bahkan knowledge. Hal ini terlihat dengan semakin banyaknya perpustakaan yang telah melakukan digitalisasi koleksi lokal, seperti skripsi, artikel, dan sumber informasi lain, begitu pula dengan munculnya website untuk mempublikasikan konten informasi tersebut.
Konsep KM telah digunakan berbagai perpustakaan di Indonesia dengan tujuan utama transfer pengetahuan, biasanya diterapkan dalam bentuk website. Hal ni sangat wajar mengingat internet adalah sarana transfer pengetahuan berskala global.

Munculnya website merupakan salah satu luaran kegiatan KM. Masalahnya adalah apakah pustakawan atau ahli informasi pembuat website dan konten informasi tersebut menyadari bahwa kegiatan yang mereka lakukan adalah dalam rangka pengembangan KM yang bertujuan transfer pengetahuan guna mencapai keunggulan daya saing
( competitive advantage) , ataukah hanya sekedar mengikuti trend yang dilakukan perpustakaan lain?.

Guna memastikan apakah kegiatan perpustakaan atau institusi sesuai dengan KM, Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia (ISIPII) sebagai penjaga mutu keilmuan praktik kepustakawanan di Indonesia akan menyelenggarakan seminar sehari dengan topik ” Peran Knowledge Management dalam Pengembangan Perpustakaan di Era Global “. Seminar akan memaparkan pengertian KM yang benar dan praktik transfer pengetahuan agar dapat secara maksimal dimanfaatkan pengguna di dalam dan luar Indonesia. Dengan demikian, diharapkan pustakawan dan ahli informasi mendapatkan acuan yang benar di dalam mengembangkan knowledge di perpustakaan dan institusi tempat mereka bekerja.

Tujuan Seminar
Dengan mengikuti seminar ini peserta diharapkan mendapatkan:
1. Pengetahuan yang benar tentang Knowledge Management, meliputi proses menemukan, memilah, mengolah, dan menyebarkan pengetahuan sehingga kegiatan yang dilakukan sesuai dengan filosofi KM.
2. Pengetahuan tentang teknologi yang tepat guna mendukung KM, terutama untuk transfer pengetahuan.
3. Pengetahuan tentang kompetensi pustakawan dan ahli informasi yang tepat untuk mengembangkan KM di perpustakaan dan instutusi tempat mereka bekerja.

Peserta
Peserta adalah para kepala perpustakaan, kepala institusi bidang dokumentasi dan informasi, pustakawan, ahli informasi, akademisi dan kalangan pemerhati kegiatan dokinfopus dari lembaga pemerintah maupun swasta di Indonesia.

Fasilitas
Peserta Seminar akan mendapat fasilitas:

1. Seminar Kit
2. Makalah
3. Snack dan makan siang
4. Sertifikat

Agenda

Seminar akan dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2008 dengan agenda berikut.

1. 08.00 - 09.00
Pendaftaran Peserta dan Coffee Morning
Untar/ISIPII

2. 09.00 - 09.30
Pembukaan
Sambutan Untar
Sambutan ISIPII
Untar/ISIPII

3. 09.00 – 12.30
Penerapan dan Kendala yang dihadapi dalam melakukan KM

Mengenal sekilas Komunitas KM
The Knowledge Centre of UNTAR
Rekomendasi penerapan KM yang benar

Moderator :
Elly Julia Basri, MLS (PPM)
Endang Ernawati,MLib Direktur Library & Knowlegde Centre Universitas Binus
Iris Tutuarima, M Psi Direktur Komunitas KM UNTAR
Utami Haryadi, Mlib,MPsi (UI)

12.30 - Penutupan dilanjutkan dengan makan siang

Tempat :
Tarumanagara Knowledge Centre, Universitas Tarumanegara
Universitas Tarumanagara, Jl S Parman
Jakarta Barat

Investasi :
Biaya investasi Rp. 300.000,- yang harus ditransfer terlebih dahulu
Transfer ke BCA Kcu. Wisma GKBI
no. rek. 0060331553 a.n Hani Qonitah
selambat-lambatnya tanggal 10 Juli

Untuk pendaftaran silahkan hubungi :
Ade Farida (Pengurus ISIPII bidang Komunikasi Eksternal)
Adef29@gmail.com
Hp 081310991010
021 98033722

Kamis, 26 Juni 2008

AGENDA ISIPII

AGUSTUS 2008

Jakarta, 5-7 August 2008
Kursus Penyegar Dan Penambah Ilmu Perpustakaan Dan Informasi
”Managing Change in Library & Information Sciences”
Refreshing Course on Library and Information Sciences
Jakarta, 5-7 August 2008 at 09:00 – 17:00

Kerjasama antara Kerjasama Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia dengan Sampoerna Foundation

JULY 2008

Jakarta 15 Juli 2008SEMINAR “PERAN KNOWLEDGE MANAGEMENT BAGI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN DI ERA GLOBAL”
Kerjasama Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia dengan Universitas Tarumanagara

Surabaya, 22-24 Juli 2008
Executive Workshops on Digital Library
Perancangan, Pengembangan, dan Pemeliharaan Perpustakaan Dijital di Indonesia bersama Putu Laxman Pendit, Ph.D
Kerjasama Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia dengan Universitas Kristen Petra

Jakarta, 28-29 Juli 2008 Executive Workshops on Digital Library
Perancangan, Pengembangan, dan Pemeliharaan Perpustakaan Dijital di Indonesia bersama Putu Laxman Pendit, Ph.D

Kerjasama Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia dengan Universitas Bina Nusantara

APRIL 2008

Jakarta, 24 April 2008

World Book Day
LITERACY : FORUM
Librarians Gathering and Talk Show "Membaca Orang Kota di Kafe Buku"

Speaker :
Dra. Ninis Agustini Dewayani, MA
Organizer of Zoe One Cafe
Richard Oh (organizer of QB bookstore)
Organiser of MP Book Point
Moderator : Drs Agus Rusmana M.Lib, (Vice President of ISIPII)

Kerjasama Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia dengan Forum Indonesia Membaca (FIM)

MARET 2008

Jakarta, 5 Maret 2008

PUSTAKAWAN BICARA
Diskusi 'Eksistensi Pustakawan yang Tak Hanya Pustakawan'

Eka Hindrati, pustakawan dan penulis buku 'MOMOYE:
Mereka Memanggilku'
Lusiana Monohevita, Kepala Perpustakaan FEUI Farlie Elnumeri, kepala
perpustakaan Daniel S. Lev Law Library Libreny Riyusdha,
Harkrisyati Kamil, Presiden ISIPII Wien Muldian,
Koordinator library@senayan

Kerjasama Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia dengan Library@Senayan

IKATAN SARJANA ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI INDONESIA (ISIPII)

Sekilas latar belakang berdirinya ISIPI

  • 8 Februari 2006, usai penyelenggaraan seminar “Kebebasan Memperoleh Informasi Publik”, kerjasama British Council, WB, Unesco, Universitas Bina Nusantara dan Universitas Kristen Petra, sejumlah pustakawan dan pengajar Jurusan Ilmu Perpustakaan UNAIR berbincang-bincang tentang kegalauan mereka akan ilmu perpustakaan dan informasi yang dinilai tidak banyak berkembang di antara semakin bertambahnya perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan bidang ilmu perpustakaan dan informasi.
  • Kelanjutan diskusi informal tersebut adalah diselenggarakannya pertemuan para pengelola program studi ilmu perpustakaan dan informasi (UI,UNPAD,USU, UNDIP,UNAIR,UGM,UNHAS,UNP Padang, UIN Sunan Kalijaga dan UIN Syarief Hidayatullah, IPB, Universitas YARSI dan Universitas Wijaya Kusuma) dan pustakawan praktisi pada tanggal 2-4 Maret 2006 di Hotel Grand Kemang Jakarta.
  • Kesepakatan peserta tertuang dalam Deklarasi Kemang yang memuat usulan/ gagasan pembentukan organisasi profesi dan keilmuan dengan nama Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia (ISIPII) dengan keanggotaan terbatas untuk sarjana ilmu perpustakaan dan informasi.

Munas pertama diselenggarakan pada tanggal 13 Nopember di Universitas Udayana dan berhasil memilih Presiden pertama ISIPII.

Tujuan dan Kegiatan ISIPII

Tujuan
(1) terlibat dalam pengembangan dan kemajuan Ilmu Informasi dan Perpustakaan sebagai ilmu pengetahuan maupun profesi
(2) memberikan perlindungan kepada anggotanya dan masyarakat pengguna jasa perpustakaan dan (lembaga penyedia) informasi (lainnya).
(3) meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan anggota

Fokus Kegiatan

  • Penelitian
  • Advokasi
  • Continuing Professional Development

Kepengurusan ISIPII

SUSUNAN PENGURUS
IKATAN SARJANA ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
INDONESIA (ISIPII) Periode 2006-2009


Ketua Umum: Harkrisyati Kamil, SIP
Wakil Ketua: Drs. Agus Rusmana, MA (UNPAD)
Sekretaris Jendral : Dra. Woro Titi Haryanti, MA (Perpustakaan Nasional RI)
Bendahara : Hani Qonitah, MMS (Exxon)
Koordinator Komunikasi Internal : Ade Farida, SIP (IRC-Kedubes AS)
Koordinasi Komunikasi Eksternal : Yuan Oktafian, SHum (UI)

Penasihat/Pengawas : Prof Sulistyo Basuki (UI)
Blasius Sudarsono, MLIS (PDII-LIPI)

Berminat menjadi anggota ISIPII?

Manfaat
Ikut terlibat dalam pengembangan ilmu perpustakaan dan informasi sebagai landasan bagi pekerja informasi dan sekaligus sebagai kontribusi bagi masyarakat luas mendapat kesempatan berjejaring dengan rekan seprofesi terbantu dalam mengembangkan profesi mendapat akses informasi terkini dalam bidang ilmu informasi dan perpustakaan termasuk jurnal elektronik

Siapa saja yang dapat menjadi anggota ISIPII?

(1) Anggota biasa adalah mereka yang lulus program Ilmu Informasi dan Perpustakaan, pada tingkat sarjana program magister dan doktor atau mereka yang memperoleh gelar setara baik dari dalam maupun luar negeri dalam Ilmu Informasi dan Perpustakaan.
(2) Anggota luar biasa yaitu sarjana dalam bidang lain yang memiliki kepedulian akan perpustakaan, informasi dan dokumentasi.
(3) Anggota kehormatan adalah mereka yang dapat diharapkan membantu perkembangan bidang Ilmu Informasi dan Perpustakaan

Iuran ke anggotaan tahunan : Rp. 300.000,-

Untuk memperoleh informasi lebih lanjut, silahkan hubungi kami di info.isipii@gmail.com