Senin, 18 Mei 2009

Hasil Talkshow Library 2.0, Sabtu, 16 Mei 2009

Talkshow Library 2.0 yang dilangsungkan di Museum Bank Mandiri Jakarta Kota berlangsung agak tidak tepat jam 2.00 seperti yang direncanakan. Mulai sekitar jam 2.20 di mulai dengan presentasi oleh Ibu Rebecca McDuff, Regional information Resource Office dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta dilanjutkan dengan Bapak Romi Satria Wahono, seorang peneliti LIPI, akademisi sekaligus entrepreneur di bidang Teknologi Informasi.

Talkshow yang dihadiri oleh hampir 60 pustakawan, praktisi, dosen dan mahasiswa yan sedianya dijadwalkan selesai jam 4, agak molor menjadi 4.30. Dipandu oleh Bapak Agus Rusmana selaku wakil Presiden ISIPII dalam membuka acara dan menjadi moderator.
Ibu Rebecca McDuff, dari Kedutaan Amerika Serikat menjelaskan mengenai Web 2.0 dan perkembangan Library 2.0 serta pengaruhnya terhadap dunia kepustakawanan. Dijelaskan oleh Ibu Rebecca mengenai perubahan dari Web 1.0 dimana kita sebelumnya ada penyebaran informasi hanya satu arah, lewat website yang hanya kita bisa baca tanpa bisa berkomentar atau one-way flow of information , through websites which contained 'read-only' material. Sedangkan di Web 2.0 yang merupakan generasi kedua perkembangan web ini lebih mengarah kepada perkembangan komunitas berbasis web yang lebih interaktif, saling berkejasama (dalam arti satu sama lain web/blog bisa saling melengkapi), lebih gampang berubah-ubah, bisa bermacam-macam hal yang ditampilkan seperti photo, music, data, blog, Wikipedia, Facebook, Friendster, Multiply sampai dengan dunia virtual semacam “Second Life.”

Ibu Rebecca juga menjelaskan juga bagaimana perkembangan Web 2.0 yang di adopsi oleh Perpustakaan menjadi Perpustakaan 2.0 atau (bahasa kerennya) Library 2.0 mempengaruhi pekerjaan kita sebagai pustakawan dan service yang kita bisa tawarkan kepada masyarakat yang kita layani. Perubahan-perubahan yang dirasakan antara lain adalah ekspektasi yang semakin tinggi dari kita sebagai pustakawan dan pengguna Perpustakaan terhadap perkembangan Web.2.0 ini. Perubahan cara kita berkomunikasi yang sekarang lebih sering via miling list, blog atau semua hal berhubungan dengan pemanfaatan internet/web. Bagaimana kita mengatur resource yang kita miliki dengan memaksimalkan penggunaan internet dalam pekerjaan dan layanan di Perpustakaan. Juga mengenai etika dan tanggungjawab profesional kita sebagai pustakawan di era informasi untuk bisa menjadi orang yang memimpin (lead), mengerti dan mengetahui dan mengejarkannya kepada orang lain mengenai information literacy. Ditambahkan juga oleh Ibu Utami dari UI, bahwa pustakawan juga harus siap dengan segala perubahan ini. Siap untuk berubah dan belajar mengenai Web 2.0 sehingga bisa benar-benar memanfaatkannya menjadi Library 2.0

Senada dengan Ibu Rebecca, Bapak Romi Satrio Wahono memaparkan perkembangan dunia perpustakaan didukung oleh perkembangan teknologi informasi dan pemanfaatannya yang telah merambah ke berbagai bidang.

Sekilas Pak Romi juga menjelaskan perkembangan perpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang hanya terdiri dari kumpulan koleksi buku tanpa katalog, kemudian muncul perpustakaan semi modern yang menggunakan katalog (index). Katalog mengalami metamorfosa menjadi katalog elektronik yang lebih mudah dan cepat dalam pencarian kembali koleksi yang disimpan di perpustakaan. Koleksi perpustakaan juga mulai dialihmediakan ke bentuk elektronik yang lebih tidak memakan tempat dan mudah ditemukan kembali. Ini adalah perkembangan mutakhir dari perpustakaan, yaitu dengan munculnya perpustakaan digital (digital library) yang memiliki keunggulan dalam penelusuran informasi dan data yang lebih cepat dan mudah karena berorientasi ke data digital dan media jaringan komputer (internet).

Kembali Pak Romi menjelaskan mengenai Perpustakaan 2.0 yang yang memakai konsep web 2.0, seperti halnya Law 2.0, Business 2.0 dan lain-lain. Pak Romi juga memberikan ilustrasi mengenai perkembangan dan perubahan yang dilakukan Perpustakaan (rata-rata) di luar negeri dengan Library 2.0-nya, sampai dengan Second Life untuk Harvard Library dengan semua koleksi yang hampir sama persis dengan ada di Perpustakaan aslinya. Gambaran yang sangat spektakuler dan menurut saya agak menakutkan.

Dari sini diharapkan kita sebagai pustakawan ata pekerja informasi yang professional:
· Harus mau untuk berubah dan mengetahui perubahan yang terjadi disekeliling kita.
· Untuk saat ini tiap pustakawan atau pekerja informasi professional harus mengenai apa itu Web 2.0 atau Library 2.0.
· Dengan begitu banyak perubahan, diusahakan memastikan bahwa kita mengenai perubahan minimal enam bulan sekali.
· It is easier to stay up than to catch up

Tiga orang penanya yang ditujukan kepada Ibu Rebecca mendapatkan hadiah beruba buku berjudul Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa yang di tulis oleh H. Doughlas Brown. Bagi pesrta lain yang mengininkan buku tersebut untuk koleksi perpustakaannya bisa memintanya melalui Information Resource Center, Kedutaan Besar Amerika Jakarta lewat email ircjakarta@state.gov

Terimakasih kepada seluruh peserta Talkshow….FIM, Library@Batavia dan World Book Day

Salam,
ISIPII